Tiga puluh atau empat puluh tahun yang lalu, bermain di dalam rumah tidak pernah terdengar.
Anak-anak selalu pergi ke luar untuk bermain, terkadang minimal 2 jam sehari.
Saat ini, itu hanyalah cerita saja.
Kita sudah sering mendengar saran seperti “anak-anak membutuhkan lebih sedikit screentime dan lebih banyak waktu di luar.”
Namun dengan berkembangnya teknologi dan gawai, anak-anak tidak bermain di luar sebanyak yang seharusnya.

Padahal banyak sekali manfaat dari kegiatan luar ruangan seperti baik untuk kesehatan fisik dan mental, mengasah kemampuan critical thinking, meningkatkan imajinasi dan kemandirian juga memberikan kesempatan untuk bersosialisasi secara langsung.
karenanya kita membutuhkan solusi praktikal untuk memotivasi anak-anak kita bermain di luar.
Jadi, bagaimana kita membuat anak-anak menukar waktu di depan layar dengan bermain di taman?

1. Atur penggunaan gawai
Anak-anak antara usia 8 dan 18 menghabiskan rata-rata 7,5 jam sehari menggunakan alat elektronik dan media seperti TV, ponsel, komputer, dan video game.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa anak-anak dan remaja semestinya menggunakan media seperti ini “tidak lebih dari satu atau dua jam per hari.”
Orang tua dapat membatasi konsumsi teknologi dengan menetapkan “waktu khusus” untuk perangkat media, seperti mengharuskan perangkat dimatikan sebelum waktu tidur.
Menyiapkan waktu terjadwal ketika anak-anak diizinkan menggunakan media dan teknologi, seperti “jam video game”, akan membantu menetapkan batasan untuk penggunaan yang tepat.
Saat akan berkegiatan di luar ruang, minta mereka tidak membawa ponsel mereka.
Ketika semua strategi gagal, terkadang Parents hanya perlu menyembunyikan gawai mereka sementara.

Meski begitu, orang tua tetap perlu mencontohkan konsumsi teknologi yang baik.
Parents tidak perlu membuang semua teknologi di rumah, tetapi American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orang tua membuat zona “bebas gawai” di rumah dengan mengambil tindakan seperti mematikan TV pada waktu makan dan memastikan kamar tidur anak tidak memiliki komputer, TV, atau video game di dalamnya.
Saat berkegiatan di luar ruangan bersama anak-anak, seluruh anggota keluarga juga wajib berdedikasi untuk tidak bermaian gawai, termasuk orang tua!
Jika anak-anak tahu ada pilihan lain untuk rekreasi selain konsumsi media, kemungkinan besar mereka akan memanfaatkannya.

Namun, sesekali orang tua bisa juga memberikan gawai atau teknologi digital pada anak saat kegiatan luar ruangan meski secara terbatas.
Misalnya membekali mereka dengan kamera (bukan kamera smartphone) dan mengadakan lomba untuk memfoto hal-hal tertentu seprti dalam permainan scavenger hunt.
Memakai peta di gawai juga bisa mengajarkan anak tentang geografi (meski tentu saja kemampuan membaca peta yang baik mestinya dilakukan dengan peta asli bukan yang versi digital).
Beberapa aplikasi juga dirancang untuk kegiatan outdoor seperti Geocaching yang bisa Parents coba bersama.

 

2. Ikuti minat mereka
Parents mungkin perlu melakukan beberapa hal kreatif dengan memanfaatkan minat anak saat ini.
Hanya karena orang tua menikmati hiking, bersepeda, atau mengamati burung, bukan berarti mereka akan menemukan kesenangan dalam aktivitas tersebut.
Bahkan, ‘menyeret’ mereka ke luar untuk melakukan aktivitas yang tidak mereka sukai biasanya berdampak negatif dan membuat mereka enggan pergi ke luar.
Kita tidak menginginkan itu!

Pertimbangkan apa yang disukai dan diminati oleh anak-anak dan mulailah dari sana.
Contohnya:
– Jika mereka menyukai olahraga tertentu, maka mudah, pergi saja dan lakukan itu dengan mereka.
– Jika mereka sedang membaca, mungkin Parents bisa menemukan lokasi luar ruangan yang mirip dengan buku mereka atau membaca di luar di taman.
– Jika mereka suka menggambar, gunakan alam sebagai inspirasi artistik.
– Jika mereka lebih senang kegiatan bersifat mekanikal, pergilah ke alam dan cari mesin di jalan-jalan atau bersepeda.
Atau, pergilah ke hutan dan mulailah membangun bersama mereka.
Bangun benteng dan jembatan dan ketapel dari kayu dan batu yang tumbang.
– Jika mereka suka memasak, pilihlah bahan-bahan segar.
– Jika bernyanyi adalah tas mereka, ikuti kursus kicau burung.

 

3. Pergi keluar bersama mereka
Sering kali anak-anak benar-benar hanya ingin menghabiskan waktu bersama orang tua dan orang-orang terkasih lainnya.
Anak-anak akan lebih ingin pergi ke luar jika orang tua bermain dengan mereka.
Menendang bola, bermain petak umpet, bermain air di sungai… Bersenang-senanglah, biarkan mereka melihat Parents tersenyum dan bersenang-senang.
Tanyakan kepada mereka apa yang ingin mereka lakukan di luar daripada memberi tahu mereka apa yang akan mereka lakukan.

Salah satu strategi adalah menetapkan satu hari (atau beberapa hari) dalam seminggu untuk ‘petualangan keluarga’.
Setiap anggota keluarga bergiliran menentukan kegiatan dan tempat tujuan .
Dengan cara ini, anak-anak tahu bahwa mereka akan dapat memilih suatu hari dan ada lebih banyak kegembiraan untuk pergi keluar sebagai sebuah keluarga.

 

4. Undang teman untuk bermain di luar

Jika mereka tidak ingin bermain dengan Parents, mungkin mereka akan senang bermain dengan teman-temannya di luar.

Orang tua dapat mencoba untuk bergabung dengan komunitas alam lokal.
Lakukan pencarian di internet dan lihat apa yang bisa temukan.
Parents bisa juga mengatur pertemuan di luar ruangan dengan anak-anak dari teman-teman Parents.

5. Sediakan tempat yang aman untuk bermain dan menjelajah secara mandiri

Seperti disebutkan di atas, kemungkinan ada aspek keamanan untuk seberapa sering anak-anak pergi keluar dan apa yang mereka lakukan di luar sana.
Sebagian Parents mungkin benar-benar merasa baik-baik saja dengan mengirim mereka bermain keluar dan tidak mendengar kabar dari mereka sepanjang sore.
Namun, ada banyak yang bahkan tidak mengizinkan anak-anak bermain di halaman belakang berpagar tanpa pengawasan.

Padahal anak-anak perlu merasa aman untuk menikmati waktu mereka di luar dan mereka tidak dapat merasa aman jika orang tua memberikan pesan “Kamu tidak aman di luar.”

Mungkin Parents perlu meluangkan waktu untuk menjelajahi ketakutan sendiri terhadap alam bebas.
Atau mungkin perlu mencari tempat di mana mereka bisa bermain di luar di mana Parents merasa mereka aman.
Lakukan apa yang diperlukan di halaman belakang agar ketakutan berkurang: singkirkan sarang tawon, pagari kolam, atau kunci gudang kebun.
Atau, temukan tempat lain yang diyakini akan aman bagi mereka: taman bermain berpagar di dekat rumah, perkebunan milik keluarga, atau halaman sekolah mereka.

Anak-anak akan lebih menikmati diri mereka sendiri jika mereka merasakan kebebasan dari tatapan waspada orang tua yang bermaksud baik.
Mereka perlu belajar untuk menantang tubuh mereka dan mengambil risiko.
Alam luas adalah tempat terbaik untuk hal ini terjadi.
Jadi, beri mereka kebebasan yang mereka butuhkan untuk bermain dan menjelajah di luar ruangan.

Parents mungkin juga ingin mempertimbangkan untuk memastikan mereka mengetahui beberapa hal dasar keselamatan luar ruangan juga.
Seperti, misalnya, bagaimana bereaksi ketika bertemu orang dan hewan asing saat bermain; cara memanjat pohon dengan aman; tanaman apa yang bisa mereka sentuh, makan, dan mainkan dan mana yang harus dihindari;
dan apa yang harus dilakukan jika mereka menemukan diri mereka tersesat.

 

6. Rotasi mainan untuk permainan outdoor

Pernahkah Parents mendengar tentang rotasi mainan? Idenya sederhana: anak-anak lebih bersemangat untuk bermain dengan mainan yang tidak selalu bisa mereka akses.
Jadi, jika Parents misalnya memiliki 3 kotak penuh mainan untuk luar ruangan berisi benda-benda seperti pembuat gelembung, bola, layang-layang, tali lompat, skateboard, bulu tangkis, dan pistol air.
Kemudian, pilih hanya satu kotak saja yang tersedia untuk anak-anak pada kurun waktu tertentu.

Ketika kotak diganti, akan ada kegembiraan untuk mainan ‘baru’ dan ini akan menarik mereka untuk bermain.
Beberapa keluarga mungkin memutar kotak aktivitas ini setiap hari, setiap minggu, atau setiap kali anak-anak meminta mainan baru.

 

7. Buat mereka tertarik dengan permainan dan olahraga luar ruangan baru

Ambil inisiatif dan coba hal-hal baru bersama mereka.
Tunjukkan beberapa video kegiatan dan olahraga luar ruangan dan diskusikan dengan anak-anak mana yang menarik bagi mereka.
Untuk anak-anak kita, mainan dan permainan baru biasanya akan membuat mereka bersemangat untuk pergi keluar dan mencobanya.

Jika orang tua tidak punya waktu untuk mengajak anak mencoba aktivitas baru di luar ruangan, carilah seseorang yang bisa melakukannya.
Mungkin kakek-nenek akan senang untuk secara teratur membawa anak-anak keluar memancing.
Selain itu Parents dapat mendaftarkan anak-anak di acara-acara luar ruangan yang dilakukan banyak klub atau ekstrakurikuler seperti Pramuka, berkuda, lintas alam, dll.

 

8. Lakukan aktivitas harian di luar ruangan

Apakah keluarga Parents memiliki rutinitas harian yang teratur? Jika demikian, Parents dapat menambahkan lebih banyak waktu di luar ke dalam jadwal itu.
Jika sepertinya tidak ada ruang untuk menambahkan lebih banyak permainan di luar ruangan maka Parents perlu mengevaluasi prioritas keluarga.

Mungkin keluarga perlu mempertimbangkan untuk mengamanatkan waktu khusus di luar ruangan sebelum mereka mengambil bagian dalam aktivitas indoor tertentu seperti bermain gawai atau menonton TV.
Jika rumah Parents memiliki balkon, teras, atau halaman belakang, gunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, makan, membuat kerajinan, membaca buku, dan bermain game.
Jika cuaca bagus dan anak-anak duduk di meja, pertimbangkan apakah mereka dapat melakukan aktivitas yang sama, tetapi di luar ruangan.

 

Ada banyak cara yang bisa menjadi ide untuk anak-anak lebih banyak melakukan kegiatan di luar ruangan.
Dengan semakin sering bermain di alam terbuka, anak-anak akan bertumbuh lebih sehat juga!

Sumber: berbagai sumber